Family 3

Family 3
Just The Four of Us

Sunday, August 16, 2015

Konservasi Beruang Madu Kilometer 23 Balikpapan


Akhirnya setelah hampir 8 tahun di Balikpapan, kami berkesempatan mengunjungi KWPLH Balikpapan (Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup) atau lebih dikenal dengan Pusat Konservasi Beruang Madu, yang terletak di kilometer 23 Balikpapan - Samarinda. Beruang madu ini merupakan maskot kota Balikpapan, jadi emang sudah sepantasnya lah ya kita2 warga Balikpapan ini mengerti dikit-dikit lah soal Sun Bear atau Beruang Madu ini :)

Situs resminya bisa di klik disini ya .

Sudah sering mendengar cerita-cerita dari teman-teman mengenai pusat konservasi beruang madu ini , tapi baru sekarang akhirnya bener-bener diniatin.. Padahal letaknya nggak jauh juga sih dari rumah, cuma sekitar 40 menit.. kalo ke mall aja niat bener yak :D

Oh ya untuk berkunjung dan masuk ke KWPLH tidak dipungut biaya, namun pengunjung diharapkan memberikan donasi sukarela. Hasil browsing di internet sih karena ini pusat konservasi maka masih mendapatkan dana suntikan dari APBD, walaupun ngga banyak ya. Malah sempat mau ditutup di 2013 karena dananya dipotong.. :( , cuma karena banyak banget yang menentang penutupan tersebut baik dari dalam dan luar negeri, akhirnya gak jadi ditutup.. syukurlah.

Well, hasil tanya-tanya ke teman bahwa waktu terbaik mengunjungi di pusat konservasinya ini adalah pagi jam 9. Karena jam tersebut beruang nya boleh keluar kandang untuk mencari makanan yang sebelumnya telah disediakan oleh penjaga. Menurut informasi dari para guide di sana, jam 2 siang juga waktu yang baik untuk berkunjung karena jam 2 juga adalah waktu pemberian makanan.

Kami pun sampai jam 9 kurang sedikit, dan sudah berkumpul beberapa pengunjung lainnya, sebelum dipersilahkan masuk ke jembatan observasi, kami di - briefing dulu oleh para penjaga, diantaranya dilarang memberi makan dan membawa makanan ke dalam, dilarang berisik atau gaduh karena bisa membuat beruang kaget, dilarang memanggil beruang sembarangan karena para beruang sudah sudah punya nama panggilan masing-masing, dan dilarang memotret memakai blitz.

Naik ke jembatan observasi kami langsung di sambut oleh si Haris, beruang bermata satu berumur sekitar 17 tahun, Dipanggil namanya langsung mau pose dia.. sayang hape saya lemots jadi gak sempet deh foto pas dia berdiri :D

Jadi hanya ada 7 beruang di KWPLH ini, dimana 2 diantaranya masih baru, jadi masih di karantina. Nah yang lima ini rata-rata adalah beruang yang cacat, yang sebelumnya pernah ditangkap manusia.. Jadi ada yang sama sekali tidak punya cakar dan gigi taring karena dicabut oleh pemilik sebelumnya. Dicabut bisa aja maksudnya biar tidak buas, dan gigi serta cakar tersebut bisa juga dijadikan hiasan pada kalung dan baju-baju daerah.

Sempat nyimak beberapa informasi yang disampaikan oleh guidenya serta di KWPLH juga menyediakan tempat informasi / pergola informasi beruang, dimana kita bisa belajar banyak mengenai beruang madu dan beruang lainnya.

Oke, ini pendapat pribadi saya... tempat ini cukup bersih untuk jembatan observasinya, dan kami cukup puas bisa melihat beruang madu dari jarak dekat. Namun, kalau di bandingkan dengan Bali Safari dan Jatim Park sebagai tempat wisata masih kalah jauh lah yaa... siapa juga suruh bandingin sama itu yak? :p.
Tempatnya juga adem semilir-semilir banget karena banyak pepohonan.. cocok lah buat refreshing dari Balikpapan yang super panas akhir-akhir ini.

So menurut saya sih sayaaaang banget kalo pemerintah daerah/ kota gak ikut melestarikan tempat ini, apalagi memotong dananya. Karena.. Beruang madu termasuk hewan yang dilindungi dan sebagai maskot Balikpapan ya harusnya lebih diperhatikan ..
Nah mengenai pergola informasi, informasi di pergola tersebut cukup banyak dan menarik, hanya ya ada beberapa yang sudah rusak dan tempatnya tidak terlalu bersih.

Di tengah-tengan pusat konservasi ada semacam gazebo yang besar sekali dimana di tempat tersebut kita bisa menonton film mengenai beruang madu dan bisa santai-santai duduk.

Selain itu ada juga tempat bermain anak-anak yang cukup baik, serta rumah kucing.. yaitu tempat penampungan kucing liar yang boleh diadopsi.
Definitely saya sih mau kesini lagi apalagi nanti pas si bungsu dah gedean.. biar lebih ngerti :)




No comments:

Post a Comment