Tahun 2015 kemarin, selain menjadi tahun yang super sibuk dengan adanya anggota keluarga baru dan pekerjaan yang dikejar-kejar target, juga menjadi tahun refleksi dalam beberapa hal.
Adalah memang hobi saya mengamati sifat seseorang.. kadang heran sih kenapa saya suka mengamati orang.. kepo banget kali ya.. hehehe
Tapi bukan mengamati dalam hal usil sih sepertinya, tapi lebih ke arah hal apa sih sebenarnya yang melatar belakangi seseorang bisa bersikap seperti yang ditunjukkan di luar nya. Bagaimana upbringingnya dulu oleh keluarganya, mempengaruhi cara berpikir dan bersikap nya saat dewasa.
Jangan-jangan sebenernya saya tuh cocoknya jadi psikolog ya ... hehehehe
Anyway mikir-mikir dan refleksi-refleksi ini suka saya lakukan ketika menyetir sendirian di mobil.. Well saya menyetir sendirian itu kan relatif sering ya.. berangkat dan pulang kerja serta berangkat dan pulang pas makan siang di rumah :) so 4 kali jalan sehari, masing-masing 30 menit.. lumayan lah ya buat day dreaming 2 jam totalnya..
Dan karena gak macet jalanannya, daydreaming nya suka lumayan lancar.
Yang suka saya pikir sendirian adalah.. now what? dalam artian.. setelah kerja saat ini, so what? what is my grand design? what is my purpose?
Suka iri sama orang yang sudah menemukan passionnya.. klik nya dalam hidup, sudah menemukan "aha" momentsnya, sedangkan saya kadang ya hanya menjalaninya. Trus mikir juga, apa sih sebenernya yang salah?
Kenapa beberapa orang bisa menemukan klik nya itu, dan beberapa orang sampai akhir hidupnya hanya menjalaninya aja..
Well, dari hasil permenungan saya ini saya merasa lingkungan dan pengasuhan saat kita kecil adalah salah satu yang membentuk pribadi kita, tentu aja selain sifat dasar kita.
Nah beberapa anak sangat beruntung bisa diasuh dan diarahkan untuk menemukan passionnya,
tidak hanya dididik untuk bisa calistung, untuk bisa rangking di kelas, untuk bisa masuk univ negeri.
Bukan salah orang tuanya juga 100% karena setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, dan mungkin adalah hal yang lumrah kalau setiap orang tua mau anaknya bisa pinter masuk univ negeri. Tapi dengan dunia yang makin berkembang, pinter aja ngga cukup untuk bisa bertahan..
You need something to define who you are..
Saya mengamati sifat saya dan suami saya, perbedaan kami dalam beberapa hal.. Saya orangnya sangat tekun dan persisten, sepertinya karena selain menurun dari sifat ayah saya yang sangat workaholik, namun memang itu lah yang saya lihat sehari-hari darinya.. Children see, children do.
Saya pun waktu single bisa jadi sangat workaholik.
nah suami saya itu sangat supel orangnya, selain menurun dari sifat orangtuanya, juga karena orangtua nya pun sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.. Suami saya semasa kecil pasti melihat orang tuanya banyak bergaul dan bersosialisasi, otomatis dia pun begitu.. Children see, children do.
Nah saya karena ayah sibuk, keluarga saya jarang sekali datang ke acara-acara sosial.. istilah kerennya dulu kurang gaul lah.. hahahaha.. makanya waktu kecil saya pun pemalu, mungkin sampai kuliah saya itu pemalu. Karena tidak diberi contoh bagaimana bersosialisasi.
padahal...
dari hasil test finger print yang iseng-iseng saya lakukan (yang katanya bisa mengetahui sifat asli seseorang), saya ini aslinya extrovert.. jadi tidak pemalu.. tapi upbringing dalam keluarga yang tidak terlalu gaul, maka yang lebih muncul malah pemalunya waktu kecil.
Hal ini pun saya amati di anak perempuan saya, dia tidak pemalu..
Yah mungkin dia liat ayah bundanya punya pergaulan dan lingkaran sosial yang cukup luas. Dia sering kami ajak ke acara-acara bersama teman-teman kami. Children see, children do.
pointnya adalah, memang setiap keluarga punya cara sendiri dalam mengasuh anak, tergantung circumstancesnya.. ada yang positif, ada juga yang mungkin negatif.
Namun jika kita menyadari hal-hal yang negatif yang mungkin ada dalam keluarga kita, kita bisa berusaha meminimalkannya.
Sadar ... kita bukan manusia sempurna, bukan orangtua sempurna.. pastilah ada hal negatif , hal yang kurang baik dalam diri kita..
Akhir refleksi, dengan saya dan suami memiliki cara upbringing yang berbeda.. kita ambil positifnya dari tiap upbringing..
Different characters and values,
Hal-hal ini yang coba saya selalu ingat,
- Ciptakan selalu suasana rumah yang kondusif, yang menyenangkan.
- Dekat dengan anak, dorong mereka menjadi pribadi yang pede dan kritis.
- Tiap anak berbeda, bantu mereka menemukan keunikannya. Semoga dengan ini anak-anak saya lebih baik dari orang tuanya nanti, bisa menemukan "aha" momentnya.
- Contohkan kesederhanaan
- On money "Don't give them everything, Make them value money"
- Make them SUFFER, once in a while karena kenyamanan mematikan kreatifitas.
- Tunjukkan kasih sayang diantara ayah dan bundanya.. karena anak-anak akan nyaman bila melihat ortunya saling menyayangi.
Sepertinya sekian dulu permenungan untuk 2015 :)
Family 3

Just The Four of Us
Showing posts with label reflection. Show all posts
Showing posts with label reflection. Show all posts
Saturday, January 9, 2016
Saturday, March 29, 2014
Not a supermom :) but sometimes superlebai :D
Sudah hampir dua bulan Thania akhirnya bersekolah di
Kelompok Bermain.
Sekolah yang kami pilih, tidak ada dalam list yang pernah
kami review sebelumnya.. hehehehe… Sekolah yang dapat nominasi teratas
sebelumnya akhirnya gugur karena satu dan lain hal.
Dasar pemilihan sebenarnya tidak berubah, dan sejujurnya
belum ada sekolah yang sreg 100% di kami. Akhirnya prioritas adalah pada
sekolah yang lebih banyak bermainnya daripada sekedar calistung dan adanya
antar jemput sekolah yang bisa dipercaya.
Oh ya sekedar sedikit melantur dari topic, saya baru aja
berkesempatan membaca buku Tiger Mom nya Amy Chua..
Well.. oke sih bukunya.. tapi ada banyak hal yang saya
kurang setuju.. benar bahwa anak harus didisiplinkan dan terkadang harus
dikerasin agar tidak lembek dan bisa berhasil dalam hidup. Tapi hidup kan ngga
cuma bagaimana bisa menjadi orang nomor 1 dalam bidang akademis or dalam buku
Amy Chua.. nomor satu dalam bermain piano dan biola. Saya lebih kagum dengan
orang yang berhasil tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga membawa
manfaat bagi orang lain. Di buku itu Amy Chua sama sekali tidak membahas
mengenai pendidikan moral ataupun spiritual untuk anak2nya.
Contohnya adalah pendiri /owner dari TOMS (Blake Mycoskie),
ngga hanya dia berhasil dalam bisnisnya tapi sekaligus juga membantu orang
lain.. I would love to buy the book if Blake’s mom would write something on her
parenting stylesJ. Jujur
penasaran justru bagaimana orang2 seperti Blake itu dulu dididik sama ibunya ..
Yah walaupun msh banyak kekurangan di TOMS tapi setidaknya niat nya membantu
orang yang saya apresiasi.
Oke back to topic..
actually ini ngelantur juga sih.
Tantangan menjadi ibu jaman sekarang saya rasa mungkin beda
dari jaman dahulu. Dimana jaman dulu kayanya orang punya anak lebih dari 5 tapi
santai aja.. tapi sekarang baru anak satu atau dua kayanya rempong banget..
maunya ini itu, maunya jadi supermom.. semua harus serba perfect buat anak.
Apalagi dengan adanya socmed, semua orang rajin berbagi
kenarsisan dan keunggulan masing2.. sedikit2 kita melihat “kehebatan” ibu ibu
lain.. dan pastinya sedikit jiwa kompetitif dari para mahmud (mamah muda) akan
sedikit terusik untuk menjadi ibu yang lebih supermom dari peers nya atau
setidaknya bisa menyamai mahmud lain yang menurut penglihatan di socmed jauh
lebih unggul.. Misalnya ada mahmud yang
rajin posting resep, kita pun jadi pengen gitu.. rajin posting kehebatan anak main musik atau menggambar dll.. kita pun
pengen anak kita begitu (this is a big NO NO !!).
Well ngga semua kenarsisan dan sharing tersebut jelek kok..
justru banyak bagusnya.. misal kalo resep2 bisa kita contek. Posting kehebatan
anaknya setidaknya bikir kita mikir mengenai talents anak kita sendiri. Or sekedar
kita memang lagi gak kepancing jiwa kompetitive nya jadi postingan-postingan
tersebut bersifat nice to know aja :D
Jujur aja ya.. mungkin saya termasuk juga yang punya
sedikiiiiiiit.. (bener deh).. sedikit jiwa kompetitif dalam hal per-emakan..
kadang terpancing juga pengen ikut2an :D
Misalnya.. bikin blog ini pun awalnya ikut2an kok.. sekedar
ikut trend sekaligus melampiaskan curcol.. gak ada salahnya ya..
Minggu kemarin sempet diskusi kecil dengan seorang yang
lebih senior dengan anak yang lebih besar-besar.. dan dia berkata.. ibu-ibu
jaman sekarang banyak yang lebai.. padahal anak baru satu.. rempongnya minta
ampun deh.. dulu jaman eyang2 kita punya anak banyak ya gak gitu2 amat jadi
ibu.. buktinya dia menceritakan ibunya dengan anak lebih dari lima yang
sekarang sukses semua, dan dulu gak pake kebanyakan baca buku, diskusi panjang
lebar di milis, atau kursus ini itu, apalagi gak pake dah istilah mommy war di
soc med membandingkan metoda pengasuhan mana yang lebih bener.. ya jalanin aja
sebaik mungkin.
Hmmmmm bener juga ya.. saya kok juga kadang –kadang lebai
1000% ya…
Suka terlalu banyak baca ini itu terutama di internet malah
bikin bingung kadang.. malah kebanyakan baca internet juga akhirnya
menghilangkan sedikit quality time sama anak..
Kebanyakan narsis di soc med atau narsis di blog pun juga
gitu sebenernya.. karena ya gak mungkin saya bisa bikin blog di kantor. Satu2ny
waktu saya ya di rumah. Emang kebanyakan pas anak tidur sih.. tapi kadang2 pun
pas dia masih melek dan saya serahkan ke ayahnya untuk entertain ;)
Well.. memang seperti hal nya setiap anak punya fase
perkembangan dalam hidupnya.. menjadi mahmud pun mungkin ada fase nya juga kali
ya.. fase awal punya baby.. offcourse
narsis di fb almost every day kali ya untuk posting foto anak, kemudian di BB
juga.. sampe eneg kali ya orang lain liatnya.. hehehehe
dan fase itu diisi dengan semangat ngASI yang fanatik.. semua milis dan
twitter soal ASI dilahap.. terus mpasi.. berlomba2 bikin mpasi yang yahuuud..
terus mulai mencari sekolah.. trial sana sini terinspirasi blog ibu2 lain yang
trial.. padahal jaman dulu gampang aja pilih sekolah.. yang paling deket aja
geto loh.. halloooo anak juga baru 2 tahun.. wkwkwkw..
Sekarang masalah anak susah makan… maka mulailah hobi baru
bikin bento ;D
Dan masih akan berlanjut lah..
See.. gak jelek juga kan semua “kelebaian” ibu-ibu jaman
sekarang.. tp ya refleksi seperti ini hanya mau ngingetin diri sendiri untuk
menjalani semuanya ngga usah terlalu ngoyo..
Bagus punya banyak pengetahuan yang bagus2 soal parenting,tapi
gak usah fanatik.. kalau gak bisa dijalanin karena keterbatasan kita ya santai
aja. Yang penting selalu ingat untuk mengutamakan kepentingan si anak .. and
sometimes.. we are not a supermom.. kita pun pengen mengutamakan kepentingan
kita sendiri..
Gak usah jadi supermom, saya pun hari sabtu bangun siang..
gak bikin bento. Kalo anak susah makan, dan saya lagi malas maka saya pernah
kok bikinin indomie.. mecin nya setengah aja :D, kalo saya lagi malas, saya
setelin disney junior dan youtube, sementara saya asik whatsappan dan soc med
an ..
Anak susah makan apalagi kalo ada saya, kadang2 malah tambah
susah deh.. makin lama ngemutnya deh krn caper.. so kadang2 sengaja saya pulang
agak malam biar makan malamnya dia habis dulu ..
Saya mom lebai.. semua buku2 dan web parenting yang direkomendasi
orang lain saya baca dan pengen saya terapin.. saya ngotot sama para eyang s
soal hal2 yang terkini soal parenting.. saya kekeuh mau trial sebanyak2nya
sebelum masukin anak sekolah. Saya kekeuh gak bawa anak ke dokter kalo belum
panas diatas 39.. dan gak mau anak saya “dipaksa” belajar calistung di
sekolah.. dll..
Semua keluarga punya caranya sendiri, punya gayanya sendiri.
.. dan semoga gaya not supermom saya dan sometimes lebai ini bisa berhasil...... someday ..
Semangattt momss..
Saturday, July 20, 2013
Chased by a Bull
Sometimes its hard to keep one's sanity when faced with everlasting deadlines..
well this is just my scribbles on how busy I've been in my work for the past months.
Maybe everybody's experiencing the same thing or even maybe even experiencing worse than me.
Actually, I really enjoy my work.. but some times when there's just too much to handle, my mind just can't take it..
A colleague once told me that he was always looking for opportunities to get mutations to other Dept, coz he was just fed up with the pressure and the workload . Back then I thought.. is it really that bad? or was he just bored being in the same position for more than 5 years.
Well for the past few months, I did get a taste of the workload.. It slapped me hard in the face. Part of me sometimes kinda blames this workload for the misscarriage that happened.. Although no proof whatsoever.. I guess I just needed something to blame.
Well the boiling point was right before my so called "escape" after I had my misscarriage.
I decided to go to Bandung for a litte vacation. But before going there I had to finish all my deadlines.. and it was chaos..
Apart from still feeling kinda down from my misscarriage I had to really focus on finishing some task..
That left me making some silly mistakes on my work which I have not done before.. such as faxing a letter that have not been signed yet.. Luckily it can mediated pretty quick..
Then the next freaky thing was that I dreamt I was working then suddenly I was chased by a Bull.. yups A Big Bad Bull... that never happened before .. LOL
eventually I was able to ride the bull in my dream.. yes supposed I have already tamed it.. haha
The dream happened after the vacation to Bandung, but right before I had to go on a business trip to Jakarta. The period between was also chaotic :(
Another thing that really makes me a bit gloomy in work was also some work related discrimination that happened during the period, in which sometimes we are not given the same opportunity with other colleages when we know we can do it equally. We work just as hard, and just as professional, but yeah.. discrimination and unequal opportunities happen once in a while which is enough to take my mood down.
These things that sometimes gives me the boost to update my CV.. hahahaha..
But not this year I guess :)
Back to the dream...
Gosh I really hate it when I have a work related dream.. well it shows in my subconcious mind that, its the thing I was unconciously thinking before bedtime.. It gives me guilty feeling that evan in my 24 hours of daily live.. my work takes a massive portion of it :(.
I do wish I dreamt of like cooking or playing with my daughter.. which in real life lacking :(
Another senior colleage also once told me.. that when working, and faced with obstacles.. never take it to your heart.. because things like this.. Being chased by deadlines, get told off by you boss, and having work related dissapointment.. always happen once in a while.. And we need to keep our sanity..
Moreover being a woman.. being a mother we have many other things to worry about, we have other Bulls in live other that the work Bull .
Luckily the work load finally settles a bit .. coz its the fasting month, and I guess the Bull is also slowing down.
Will have Eid holiday soon, and hopefully this time I can really get a real breather from the work.
All of the workload and the recovery period after misscarriage made me less and less in the kitchen.. I dont cook everyday like I used to..
well I am just counting down the days where my nanny who can cook will stay with us.
After Eid, she will get married and I will be "cook less" .
So right now I am just enjoying the privilidge while it last.
well this is just my scribbles on how busy I've been in my work for the past months.
Maybe everybody's experiencing the same thing or even maybe even experiencing worse than me.
Actually, I really enjoy my work.. but some times when there's just too much to handle, my mind just can't take it..
A colleague once told me that he was always looking for opportunities to get mutations to other Dept, coz he was just fed up with the pressure and the workload . Back then I thought.. is it really that bad? or was he just bored being in the same position for more than 5 years.
Well for the past few months, I did get a taste of the workload.. It slapped me hard in the face. Part of me sometimes kinda blames this workload for the misscarriage that happened.. Although no proof whatsoever.. I guess I just needed something to blame.
Well the boiling point was right before my so called "escape" after I had my misscarriage.
I decided to go to Bandung for a litte vacation. But before going there I had to finish all my deadlines.. and it was chaos..
Apart from still feeling kinda down from my misscarriage I had to really focus on finishing some task..
That left me making some silly mistakes on my work which I have not done before.. such as faxing a letter that have not been signed yet.. Luckily it can mediated pretty quick..
Then the next freaky thing was that I dreamt I was working then suddenly I was chased by a Bull.. yups A Big Bad Bull... that never happened before .. LOL
eventually I was able to ride the bull in my dream.. yes supposed I have already tamed it.. haha
The dream happened after the vacation to Bandung, but right before I had to go on a business trip to Jakarta. The period between was also chaotic :(
Another thing that really makes me a bit gloomy in work was also some work related discrimination that happened during the period, in which sometimes we are not given the same opportunity with other colleages when we know we can do it equally. We work just as hard, and just as professional, but yeah.. discrimination and unequal opportunities happen once in a while which is enough to take my mood down.
These things that sometimes gives me the boost to update my CV.. hahahaha..
But not this year I guess :)
Back to the dream...
Gosh I really hate it when I have a work related dream.. well it shows in my subconcious mind that, its the thing I was unconciously thinking before bedtime.. It gives me guilty feeling that evan in my 24 hours of daily live.. my work takes a massive portion of it :(.
I do wish I dreamt of like cooking or playing with my daughter.. which in real life lacking :(
Another senior colleage also once told me.. that when working, and faced with obstacles.. never take it to your heart.. because things like this.. Being chased by deadlines, get told off by you boss, and having work related dissapointment.. always happen once in a while.. And we need to keep our sanity..
Moreover being a woman.. being a mother we have many other things to worry about, we have other Bulls in live other that the work Bull .
Luckily the work load finally settles a bit .. coz its the fasting month, and I guess the Bull is also slowing down.
Will have Eid holiday soon, and hopefully this time I can really get a real breather from the work.
All of the workload and the recovery period after misscarriage made me less and less in the kitchen.. I dont cook everyday like I used to..
well I am just counting down the days where my nanny who can cook will stay with us.
After Eid, she will get married and I will be "cook less" .
So right now I am just enjoying the privilidge while it last.
Wednesday, July 18, 2012
No free lunch..
Hal ini adalah sediit refleksi kehidupan saya,
Gak tau deh nyambung apa ngga ya sama judulnya..
Yang jelas terkadang emang terasa hidup itu keras bok
Kadang sulit sekali mencapai hal yang dicita-citakan.. walaupun rasanya sudah berusaha dengan keras.
Contohnya adalah ketika akan menikah harus memilih antara cita (karir) atau cinta, dan pastinya cinta itu menang :)
Dan memang berkat "Divine" intervention, saya pun gak sempet nganggur walopun harus ikut suami.
Yah bisa dibilang waktu itu kerja apaan aja deh.. downgrade gapapa. Dan tentu saja banting stir ke sesuatu yang saya gak familiar sama sekali. Mulai dari nol.. for love
Sempet down banget awal awal kerja...
mungkin bisa dibilang post power sindrom ecek-ecek.. hehehe
Di pekerjaan ini pun saya mengenal adanya perbedaan status karyawan walaupun secara pekerjaan sama.. wah dulu mana kenal diskriminasi seperti itu.
Sempet mungkin kadang ada rasa iri pada mereka yang secara karir lebih baik dari saya.
Mereka yang bisa bekerja sesuai keinginan dan terutama sesuai potensi, yang tidak terbentur batasan macam-macam.
Gimana ngga.. dulu saya adalah lulusan terbaik, tapi waktu banting stir kerjaan nya ya itu-itu aja..
Dan kekecewaan itu berlangsung beberapa lama ..
Hal yang menyebalkan buat saya ketika saya tau saya bisa tapi tidak diberi kesempatan itu karena status.
Padahal tidak semua yang berstatus berbeda itu memiliki kompetensi yang lebih baik lho..
Kesempatan pernah datang namun terpaksa harus ditolak karena perbedan lokasi kerja dengan keluarga.
Kemudian kesedihan paling dalam yang pernah menimpa hidup saya juga adalah kehilangan anak pertama saya saat lahir.. Ah kalau itu rasanya memang hanya Sang Juruselamat aja yang akhirnya bisa mengabulkan seluruh doa-doa saya mengenai hal ini.
Sempet down selama setahun.. hanya bisa berusaha dan berdoa aja agar diberi kemurahan Tuhan.
Nah sekarang ketika keadaan sudah mulai membaik, Tuhan sudah mengabulkan doa saya.. saya sudah memiliki putri kecil yang cantik, pekerjaan pun sudah pindah... memang masih beda status, tapi di tempat sekarang, jujur.. saya merasa lebih dihargai.. walaupun banyak yang bilang dan memang benar sekarang lebih sibuk.. setidaknya saya merasa saya bisa berkembang, asal mau belajar dan terus motivated. Banyak yang saya pelajari..
Dan satu hal yang saya sadari, dulu saya anak IPA totok.. :).. sekarang saya masuk bidang yang bisa dibilang IPS.. dan ternyata bisa aja deh.
Memang ada kalanya merasa exhausted , tapi saya rasa di setiap pekerjaan pun demikian.
Tapi ya mengapa selalu ada rasa tidak puas itu..
selalu rumput tetangga lebih hijau..
Kadang merasa kapan sih maraton kerja keras ini bisa berhasil? dan kapan saya benar2 bisa puas..?
Ah tapi sungguh cetek rasanya kalau baru kerja keras segini aja sudah menuntut macem2.. *ingat baca buku Merry Riana dan Chairul Tanjung*... no free lunch.. memang saya harus kerja lebih keras lagi.. dan ingat kerja keras bukan lagi untuk memuaskan cita diri... tapi kerja keras sekarang untuk cinta, untuk keluarga..
Ah menulis ini pun seperti tidak bersyukur aja ya..
Sebenarnya, kalau mau dituliskan banyak sekali yang saya syukuri dalam hidup ini.. tapi yang ditulis diatas memang adalah ambisi-ambisi saya dalam hal pekerjaan.
Saya ngga tau apakah akan dapat tercapai atau tidak, who knows....
well I am not perfect..
Gak tau deh nyambung apa ngga ya sama judulnya..
Yang jelas terkadang emang terasa hidup itu keras bok
Kadang sulit sekali mencapai hal yang dicita-citakan.. walaupun rasanya sudah berusaha dengan keras.
Contohnya adalah ketika akan menikah harus memilih antara cita (karir) atau cinta, dan pastinya cinta itu menang :)
Dan memang berkat "Divine" intervention, saya pun gak sempet nganggur walopun harus ikut suami.
Yah bisa dibilang waktu itu kerja apaan aja deh.. downgrade gapapa. Dan tentu saja banting stir ke sesuatu yang saya gak familiar sama sekali. Mulai dari nol.. for love
Sempet down banget awal awal kerja...
mungkin bisa dibilang post power sindrom ecek-ecek.. hehehe
Di pekerjaan ini pun saya mengenal adanya perbedaan status karyawan walaupun secara pekerjaan sama.. wah dulu mana kenal diskriminasi seperti itu.
Sempet mungkin kadang ada rasa iri pada mereka yang secara karir lebih baik dari saya.
Mereka yang bisa bekerja sesuai keinginan dan terutama sesuai potensi, yang tidak terbentur batasan macam-macam.
Gimana ngga.. dulu saya adalah lulusan terbaik, tapi waktu banting stir kerjaan nya ya itu-itu aja..
Dan kekecewaan itu berlangsung beberapa lama ..
Hal yang menyebalkan buat saya ketika saya tau saya bisa tapi tidak diberi kesempatan itu karena status.
Padahal tidak semua yang berstatus berbeda itu memiliki kompetensi yang lebih baik lho..
Kesempatan pernah datang namun terpaksa harus ditolak karena perbedan lokasi kerja dengan keluarga.
Kemudian kesedihan paling dalam yang pernah menimpa hidup saya juga adalah kehilangan anak pertama saya saat lahir.. Ah kalau itu rasanya memang hanya Sang Juruselamat aja yang akhirnya bisa mengabulkan seluruh doa-doa saya mengenai hal ini.
Sempet down selama setahun.. hanya bisa berusaha dan berdoa aja agar diberi kemurahan Tuhan.
Nah sekarang ketika keadaan sudah mulai membaik, Tuhan sudah mengabulkan doa saya.. saya sudah memiliki putri kecil yang cantik, pekerjaan pun sudah pindah... memang masih beda status, tapi di tempat sekarang, jujur.. saya merasa lebih dihargai.. walaupun banyak yang bilang dan memang benar sekarang lebih sibuk.. setidaknya saya merasa saya bisa berkembang, asal mau belajar dan terus motivated. Banyak yang saya pelajari..
Dan satu hal yang saya sadari, dulu saya anak IPA totok.. :).. sekarang saya masuk bidang yang bisa dibilang IPS.. dan ternyata bisa aja deh.
Memang ada kalanya merasa exhausted , tapi saya rasa di setiap pekerjaan pun demikian.
Tapi ya mengapa selalu ada rasa tidak puas itu..
selalu rumput tetangga lebih hijau..
Kadang merasa kapan sih maraton kerja keras ini bisa berhasil? dan kapan saya benar2 bisa puas..?
Ah tapi sungguh cetek rasanya kalau baru kerja keras segini aja sudah menuntut macem2.. *ingat baca buku Merry Riana dan Chairul Tanjung*... no free lunch.. memang saya harus kerja lebih keras lagi.. dan ingat kerja keras bukan lagi untuk memuaskan cita diri... tapi kerja keras sekarang untuk cinta, untuk keluarga..
Ah menulis ini pun seperti tidak bersyukur aja ya..
Sebenarnya, kalau mau dituliskan banyak sekali yang saya syukuri dalam hidup ini.. tapi yang ditulis diatas memang adalah ambisi-ambisi saya dalam hal pekerjaan.
Saya ngga tau apakah akan dapat tercapai atau tidak, who knows....
well I am not perfect..
Saturday, June 16, 2012
Quality Time
Hanya mau sedikit merefleksi soal quality time,
walaupun sebenernya mungkin sampai sekarang definisi quality time tiap orang pasti berbeda2.
Well, menurut saya intinya adalah waktu yang dihabiskan bersama keluarga dan bisa ngomong hati ke hati (duileee)..
Anyway hal mengenai quality time ini muncul ketika sekarang saya kerja di tempat baru yang jam kerjanya lebih panjang (krn istirahatnya 2 jam), alhasil pulang ke rumah pun jam 6 lewat kalau pulang sendirian. Tapi kalau pulang jemput Ayah dulu, maka pulang bisa jam 6.30 - 7.00 malam..
sedih kalo mikirin bahwa waktu bersama Thania makin dikit, tapi emang gak semua orang bisa punya privilige bisa liat matahari pas pulang kerja.
Ini emang sudah jadi pilihan saya ketika memilih pekerjaan baru, saya tau dan siap dengan konsekuensinya. Kalo tetep di kantor lama, maka bisa liat matahari pas sampe rumah, tapi secara skill dan knowledge pekerjaan gak nambah .. Ibaratnya gak "naik kelas" :). Balik lagi ke yang pernah saya tulis tentang Dilema Ibu Bekerja.... buat apa ninggal anak ber jam jam kalau kita gak perform, gak nambah skill di kantor, gak memberi nilai lebih buat kita sendiri.
Cuman emang sih kadang timbul deh galaunya... kadang waktu 30 menit aja jadi berharga banget.. sehingga sempat timbul di pikiran saya yang paling jauh di ujung sana yaitu; gimana ya kalo punya 2 mobil *orangkayaceritanya*... wkwkwkwkw.. yah karena cicilan si Merah kan habis nih bulan Oktober ini, sooo... bisa dong ceritanya (nyicil lagi) mobil ke dua :D. Jadi gak usah pake acara jemput2an, tunggu-tungguan ama ayah.. Jadi kita masing2 bisa langsung pulang dan gak saling tergantung. Kalo salah satu dari kita lembur, yang satu juga gak terganggu (teringat record saya pulang jam 8.30 malam kemarennnnnNNNNaaannn.. HIKS) . Kalo tambah beli motor sih ngga bisa ya.. karna gak bisa naik motor kita berdua :p.
BUT but...... ternyata setelah waras kembali pikiran ini.. 2 mobil is out of the question, karena;
pasti boros deh BBMnya, sekarang aja sering gak kebagian Premium, si Merah minum nya Pertamax *orangkayaceritanyalagi* , belum nanti biaya servisnya, ditambah garasi rumah cuma buat 1 mobil, dan nanti klo wiken ada yang 1 nganggur aja tuh, plus... yaelah Balikpapan aja dua mobil.. and yaelah gaya banget sih 2 mobil gak penting banget... mobil tuh beban cuy bukan investasi.. pasti rugi lah. Intinya sih secara ekonomi jelas gak preferable.
Sebenernya pertimbangan lain yang gak kalah penting yang sebagai gong untuk menggugurkan ide punya 2 mobil ini ternyata juga kembali ke masalah quality time.. yaitu quality time saya dan ayah ketika berangkat pergi dan pulang kerja. Semenjak pacaran dan masih kerja di Jakarta kita sering berangkat bareng (read: ayah = masih status pacar yang nyetir mobil, saya bobo :D) dan pulang bareng juga.. dan di saat itulah bisa ngobrol macem -macem. Sekarang pun setelah berkeluarga, berdua bekerja dan kadang di rumah gak sempet ngobrol banyak, ternyata waktu pp di mobil itu menjadi sangat valuable dan memang efektif.. We can talk about anything and everything.. dan ternyata walau kadang suka kesel nungguin yang satu lelet gak pulang-pulang, tapi tetep aja lumayan lah waktu komunikasi selama perjalanan pp itu.. Dan juga kalau memang dari awal udah tau salah satu bakalan lembur lama, pasti salah satu dari kita akhirnya cari tebengan, naik ojek, angkot or taksi.. So sebenernya gak musti emang punya 2 mobil, masih ada alat transport lain toh. Nanti pun kalo Thania sekolah mau kita ikutin mobil jemputan aja kek nya.. jadi gak perlu mobil khusus antar jemput anak juga.
Emang sih waktu dengan Thania ter-compromise sedikit kalau salah satu dari kita ada yang agak lelet pulangnya, tapi paling 30 menit.. dan menurut ayah, dia pun udah terbiasa dan terbentuk seperti itu sih. sorry princess ;( . Jadi seharusnya no problem lah ya.. ini juga sebenernya sedikit "memaksa" kita untuk lebih wise lagi time management di kantor, jadi bisa pulang tenggo setiap hari berdua2an.. bisa curhat2an , bisa ngomongin kerjaan, planning keluarga kedepan, ngomongin Thania, keluarga, anything and everything, ngegosipin macem2, ngomongin bos dan coworker dll.. :)
jadi ternyata ya pilihan kita tetep 1 mobil aja yang kita butuhkan yang berarti tetap ada quality time with ayah :).
walaupun sebenernya mungkin sampai sekarang definisi quality time tiap orang pasti berbeda2.
Well, menurut saya intinya adalah waktu yang dihabiskan bersama keluarga dan bisa ngomong hati ke hati (duileee)..
Anyway hal mengenai quality time ini muncul ketika sekarang saya kerja di tempat baru yang jam kerjanya lebih panjang (krn istirahatnya 2 jam), alhasil pulang ke rumah pun jam 6 lewat kalau pulang sendirian. Tapi kalau pulang jemput Ayah dulu, maka pulang bisa jam 6.30 - 7.00 malam..
sedih kalo mikirin bahwa waktu bersama Thania makin dikit, tapi emang gak semua orang bisa punya privilige bisa liat matahari pas pulang kerja.
Ini emang sudah jadi pilihan saya ketika memilih pekerjaan baru, saya tau dan siap dengan konsekuensinya. Kalo tetep di kantor lama, maka bisa liat matahari pas sampe rumah, tapi secara skill dan knowledge pekerjaan gak nambah .. Ibaratnya gak "naik kelas" :). Balik lagi ke yang pernah saya tulis tentang Dilema Ibu Bekerja.... buat apa ninggal anak ber jam jam kalau kita gak perform, gak nambah skill di kantor, gak memberi nilai lebih buat kita sendiri.
Cuman emang sih kadang timbul deh galaunya... kadang waktu 30 menit aja jadi berharga banget.. sehingga sempat timbul di pikiran saya yang paling jauh di ujung sana yaitu; gimana ya kalo punya 2 mobil *orangkayaceritanya*... wkwkwkwkw.. yah karena cicilan si Merah kan habis nih bulan Oktober ini, sooo... bisa dong ceritanya (nyicil lagi) mobil ke dua :D. Jadi gak usah pake acara jemput2an, tunggu-tungguan ama ayah.. Jadi kita masing2 bisa langsung pulang dan gak saling tergantung. Kalo salah satu dari kita lembur, yang satu juga gak terganggu (teringat record saya pulang jam 8.30 malam kemarennnnnNNNNaaannn.. HIKS) . Kalo tambah beli motor sih ngga bisa ya.. karna gak bisa naik motor kita berdua :p.
BUT but...... ternyata setelah waras kembali pikiran ini.. 2 mobil is out of the question, karena;
pasti boros deh BBMnya, sekarang aja sering gak kebagian Premium, si Merah minum nya Pertamax *orangkayaceritanyalagi* , belum nanti biaya servisnya, ditambah garasi rumah cuma buat 1 mobil, dan nanti klo wiken ada yang 1 nganggur aja tuh, plus... yaelah Balikpapan aja dua mobil.. and yaelah gaya banget sih 2 mobil gak penting banget... mobil tuh beban cuy bukan investasi.. pasti rugi lah. Intinya sih secara ekonomi jelas gak preferable.
Sebenernya pertimbangan lain yang gak kalah penting yang sebagai gong untuk menggugurkan ide punya 2 mobil ini ternyata juga kembali ke masalah quality time.. yaitu quality time saya dan ayah ketika berangkat pergi dan pulang kerja. Semenjak pacaran dan masih kerja di Jakarta kita sering berangkat bareng (read: ayah = masih status pacar yang nyetir mobil, saya bobo :D) dan pulang bareng juga.. dan di saat itulah bisa ngobrol macem -macem. Sekarang pun setelah berkeluarga, berdua bekerja dan kadang di rumah gak sempet ngobrol banyak, ternyata waktu pp di mobil itu menjadi sangat valuable dan memang efektif.. We can talk about anything and everything.. dan ternyata walau kadang suka kesel nungguin yang satu lelet gak pulang-pulang, tapi tetep aja lumayan lah waktu komunikasi selama perjalanan pp itu.. Dan juga kalau memang dari awal udah tau salah satu bakalan lembur lama, pasti salah satu dari kita akhirnya cari tebengan, naik ojek, angkot or taksi.. So sebenernya gak musti emang punya 2 mobil, masih ada alat transport lain toh. Nanti pun kalo Thania sekolah mau kita ikutin mobil jemputan aja kek nya.. jadi gak perlu mobil khusus antar jemput anak juga.
Emang sih waktu dengan Thania ter-compromise sedikit kalau salah satu dari kita ada yang agak lelet pulangnya, tapi paling 30 menit.. dan menurut ayah, dia pun udah terbiasa dan terbentuk seperti itu sih. sorry princess ;( . Jadi seharusnya no problem lah ya.. ini juga sebenernya sedikit "memaksa" kita untuk lebih wise lagi time management di kantor, jadi bisa pulang tenggo setiap hari berdua2an.. bisa curhat2an , bisa ngomongin kerjaan, planning keluarga kedepan, ngomongin Thania, keluarga, anything and everything, ngegosipin macem2, ngomongin bos dan coworker dll.. :)
jadi ternyata ya pilihan kita tetep 1 mobil aja yang kita butuhkan yang berarti tetap ada quality time with ayah :).
Tuesday, May 15, 2012
Inspirasi buku hari ini.... mimpi sukses :)

Ceritanya sekarang ini saya sedang membaca buku biografinya Merry Riana - Mimpi Sejuta Dollar..
Belom selesai sih, baru setengahnya aja, tapi more or less dah bisa nangkep garis besarnya..
Gini nih emang setelah jadi emak emak susah banget rasanya cari waktu untuk bisa ngabisin satu buku. Banyak banget heh utang baca buku nya :(
Jadi inti cerita biografinya itu adalah gimana Merry Riana, dari seorang mahasiswi yang bisa dibilang sangat pas pasan (kuliah di Singapore krn kerusuhan Mei, ngutang bank buat kuliah, sampe tiap hari makan indomi dan 2 lembar roti aja) sampe akhirnya bisa sukses di usia sebelum 30.
Yang saya tangkap dari yang saya baca so far adalah gimana kadang circumstances yang bikin kita kepepet dan bener2 terpuruk, justru membawa inner strength yang tak terbayangkan ... yang akan berujung kesuksesan kalo kita bisa kerja keras, penuh semangat dan tak kenal lelah.
Saat Merry bener2 dalam kondisi bener2 kepepet , dia rela kerja apa aja, mengesampikan semua ego dan rasa malu, yang akhirnya melatihnya jadi tahan banting dan punya tekad yang sangat kuat untuk sukses.. keluar dari kemiskinan.
Nah intinya buat saya sendiri... saya belum pernah sih berada dalam kondisi yang se-kepepet itu.. apakah itu berarti semua potensi atau potensi terpendam saya belum keluar ya? ceileeee....
masa saya harus kepepet dulu ya biar bisa sukses besar? :D
Pengennya sih punya spirit dan energy yang besar juga walopun tanpa kepepet - kepepet amat :D..
Apalagi sekarang ini nih... kerja keras dan manajemen waktu dalam bekerja bener2 diuji..
waktu kerja bener2 terbatas dengan kerjaan yang banyak..
terussss masih anak baru, masih banyak penyesuaian.., *sigh sigh*
tapi say no to lembur lah ...wong gak lembur aja 11 / 12 jam pisah dari anak kok.
Emang pe- er besar saya masalah time management ini .
Kalo saya berhasil nyelesaiin semua kerjaan pake lembur, itu bukan prestasi buat saya, karena ya jelas aja selesai wong nambah jam kerja... lagian masa mau ngorbanin family time sejauh itu.
*alesan.. padahal kalo dah kerja 10 jam otak mampet pet.. hehe*
Prestasi adalah : dengan kerja keras, pas jam kerja, dengan time management yang baik, working smart, semua bisa selesai dengan baik dengan lembur minimal. Yes minimal or none at all.
Yes I can ! Harus bisa lah.. Merry Riana aja bisa , apalagi saya yang targetnya so far gak nyampe 1 juta dollar :D, masih coward kalo mimpinya sampe 1 jt dollar hihihihi...
*yes ini emang motivasi buat diri sendiri*
Mungkin dah banyak motivator yang sering nulis dan sering ngomong kata2 motivasi spt yang ada di buku nya Merry Riana, tapi kadang kita emang butuh diingatkan terus menerus. Dan buku ini karena dia perempuan.. I can relate more lah.
Trus satu hal lagi yang menarik dari biografinya, adalah gimana mamanya Merry Riana orang yang sangat religius, yang dalam situasi sangat sulit pun selalu berserah sama Tuhan, dengan keyakinan yang teguh bahwa semua indah pada waktunya..
Wah saya pengen banget bisa jadi ibu seperti itu, agar nanti anak ku juga, dalam situasi apapun selalu mengandalkan Tuhan, selalu believe dan memiliki iman yang teguh. Pengen sih dikenang sebagai ibu seperti itu, bukan diingat sebagai ibu karir yang sukses.. tapi bener2 ibu yang selalu menyemangati dan mendoakan anaknya.. dan bisa menghasilkan anak yang berhasil.. Luar biasa mamanya ini.. gak bosen2 nyemangatin anaknya :)
Ini bener2 ngingetin saya, gimana dengan semua kesibukan di kantor baru,
sebagai ibu yang baru juga..
suka lupa bener2 menyediakan waktu yang khusus dan spesial untuk berkomunikasi dengan Tuhan, gak sekedar berdoa karena kewajiban...
tapi untuk bener2 bersekutu, untuk bener2 berserah lagi... yah seperti jaman2 dulu :)
jangan sampai inget Tuhan dan bersekutu bener2 pas lagi susah aja.
Tambahan lagi, Merry juga dibesarkan di keluarga yang harmonis..
itulah pentingnya faktor keluarga juga membentuk dan menempa seseorang menjadi pribadi yang tangguh.
Jangan sepelekan didikan yang di rumah.. karena nanti kemanapun anak kita akan pergi, hal itu akan tertanam kuat.
Kalo emang sukses butuh dua faktor seperti di buku; yaitu faktor kepepet dan dukungan ...
kalo Merry Riana kepepet pas kuliah, tapi dukungan/ nilai2 moral yang ditanamkan orang tuanya bisa membentuk pribadinya jadi tangguh gitu,
maka saya pun... punya dukungan dari keluarga pastinya.. dan yah kepepet ama jam kantor.. so saya pasti bisa khan... hehehehe
Oh well terusin dulu deh baca bukunya, mudah2an bisa selesai malam ini.. cari inspirasi2 lain :)
*mumpung si kecil dah bobo*
gambar dari sini
Sunday, February 19, 2012
31 and counting..
Yes, today is the day I turn 31 :D
And I thank God that I finally reach this day, feeling happy with myself. Content with everything that I've done.. Sure, there are some things in the past that I gladly wanna do differently , but as people say, everything that we've done in the past , may it be good or bad are the things that makes us who we are today (this sounds like something out of a movie script :))
Today, is actually a very special day, my parents flew from
Well, anyway, I am so glad they were here, even though only for a short period.
And I got a really special bday words from my mom.. She said that "it seems like yesterday that she was the one who carried me around in "jarik" to feed me, and now she saw me doing the same thing :)" , it was really a beautiful sight for my mom.. but a painful thing for my shoulder and back :(.
Back to self reflection on 31 years on this dear old earth :
1.Family
Sometimes I just cant believe that I'm a mother.. Its been just 1 year doing it.. but I'm learning something new everyday. I hope I can really be a good mom for Thania. And in this new age.. I hope I can also be a more patient and mature person.. I can have more recipes up my sleeve so I can be a better cook. Yeah cooking skills must really be upgraded.
Its true that being a mother really can make you a new person. I have to set aside all my ego, because now, I not just living for myself, but I have a child who relies on me.
As a wife.. I know I can do better, but sometimes.. yeah every new mom experience this.. I just dont have time for my hubby.. Good thing he's very mature and can take care of all things (correction : most of things) by himself.. hahahha. I wish to someday, I can juggle with all my roles, as a wife, as a mom, and also as a worker. I wanna be better wife. Yeah maybe I can start being a better wife by cooking his fave meals now and again.
2. Career
Still standing still.. hehehe.. well that was a choice I made more than 4 years ago when we got married, that my Hubby is the breadwinner..and I will support him.
But, dont get me wrong.. deep down I am still the same ambitious girl. And I'm always preparing for the next best thing in my career. Just wait and see.. :p
But actually I am quite proud of myself, now I work not in my line of education.. but I can say, I 've done extremely well.. , right... :)
I am hoping this year I will once again find my passion in work, I will always do my best, because I believe my reward will come someday.
3. Me Time..
As if I have some me time :p
Well, believe or not.. writing here is my me time.. apart from FB-ing, googling.. etc,,
and starting this year, I am making visits to aesthetics clinics to get facial a three-month routine. I will get my money post there. A womans gotta do what a womans gotta do :) :D :D
actually if possible I wanna go on a diet again this year.. can I get my old weight back ??
Well, I think thats a wrap.. as for faith reflection.. its too personal to share here :)
190212
31 years and happy.. :)
**this is the first English post, hope it's not too bad**
Subscribe to:
Posts (Atom)