Family 3

Family 3
Just The Four of Us

Thursday, January 26, 2012

HOME IS WHERE THE HEART IS







Kali ini mau posting soal properti ah.. Sebenernya agak basi, karena properti yang mau kami ceritakan ini dibeli di 2010, tapi karena baru selesai renovasi tahap I akhir 2011.. jadi sah sah aja ya kami ceritakan sekarang J
Jadi awal nya adalah ketika dulu masih pacaran di 2007, kami sudah mencicil properti di daerah Cibubur/ Cimanggis. Ngumpulin DP nya dulu bisa dibilang berdarah-darah, mengais tabungan kami yang belum seberapa karena baru 2.5 tahun kerja. Kami cukup bangga bisa ngumpulin duit DP dan saat itu dengan keyakinan akan menikah dan harus punya rumah sendiri akhirnya nekat ngajuin KPR dan KPRnya diapprove Bank. Walau rumah kecil mungil, but its a start.. Soal rumah ini nanti ada cerita sendiri ya.
Well, akhirnya kita menikah dan ternyata kami ditakdirkan bekerja di Balikpapan, 2 tahun pertama pernikahan kami sempat kost dan kemudian mengontrak rumah. Setelah 2th mengontrak muncul keinginan yang sangat besar dari saya untuk kembali memiliki rumah (dengan nyicil off course :D), padahal dulu pernah terucap gak mau punya rumah di Balikpapan karena harga selangit L. Tapi waktu itu kami sedang merencanakan untuk hamil dan kami udah gak betah dengan kontrakan yang ada karena tetangga melihara ayam yang banyak dan berisik.. gggrrrrhh.. dan untuk pindah tapi ngontrak lagi rasanya malaaaas.. Kita pengennya kalo pindah ya kerumah sendiri lah. Walau nangis bombay kalo liat harga rumah di Balikpapan, tapi harus diniatin buat keluarga .
Urusan membeli rumah buat kami memang urusan yang sulit, harus digumulkan dengan matang. Keluarga kami, keluarga yang bisa dibilang biasa aja, karyawan swasta dari keluarga biasa biasa aja.. hehehe.. (maksutnya ga ada turunan pejabat atau pengusaha batubara gituh.. soal gaji ya cukup lah kalo buat kebutuhan dasar :D) Tabungan juga pas pasan dan dibilang kurang untuk nge DP sekalipun.
Sebenarnya ada sedikit saving dalam bentuk Reksa Dana dan Dana Pendidikan, tapi kami sudah komitmen untuk tidak memakai itu seluruhnya untuk DP rumah. Akhirnya dengan niat yang membara, akhirnya di awal 2010 kami hunting properti, walupun duit blm punya.. hahaha.. krn klo menunggu lagi pun harga rumah makin mahal. Prinsipnya duit bisa dicari walopun harus soft loan dulu dari family. Kami cari di daerah Balikpapan Baru, dan WIKA (dalam komplek) tapi tidak menutup kemungkinan juga kalo ada yang di luar kompek. Kami rajin membeli koran dan juga termasuk mengunjungi broker rumah. Hal mendasar yang menjadi pertimbangan kami dalam memilih rumah adalah : Harga; Listik PLN dan Air PDAM (di Bpn hal ini kadang adalah suatu kemewahan) ; lokasi, besar/ ukuran rumah serta penampilan rumah, dan yang terakhir tentu aja,.. feel dari rumah itu.. nyetrum gak.. jodoh gak gitu? Banyak rumah yang kami sempet liat, dan akhirnya pilihan jatuh ke sebuah rumah di dalam komplek . Rumah seken adalah pilihan kami, karena lingkungannya biasanya sudah terbentuk dan sudah ada listrik dan airnya plus.. harganya gak semahal rumah baru.  Rumah tersebut kami lihat iklannya di koran, dan setelah menelpon penjual kami putuskan untuk survey lokasi.  Pemilik rumah ada di Jakarta dan saat ini rumah tersebut sedang dikontrak, kami pun kesana. Kesan pertama yang didapat adalah lingkungannya enak bo’ rumahnya rata2 tidak berpagar dan tetangganya memiliki halaman/ taman yang apik2. Harga ternyata masuk budget dan sedikit lebih rendah dari pasaran.. mungkin krn yang punya di Jakarta, jadi kurang update soal harga rumah di Bpn.. wkwkwkw. Spesifikasi rumah :  LT 200m2 LB 85 m2. KT 2 + 1 KT Art; KM 2;  Rg Tamu, Rg Makan, Rg Keluarga, Dapur, Garasi dan Gudang non permanen.  Kondisi rumah cukup bagus, emang sih catnya udah bapuuuukss.. tapi pasti beres nanti kalo di cat ulang. Terus terang saat itu rumah itu emang nyetrum, walopun ada satu kekurangan besar pada rumah itu yaitu: jreng jreeeengggg.... jalanannya tergenang air cukup tinggi klo ujan besar dan pas air pasang. Soal itu dah terkenal deh blok itu banjir.. huhuhuhu. Tp emang gak sampe masuk rumah dan tergenang itu hanya kejadian sesekali aja, mungkin setahun sekali.  (sampe sekarang masih tuh ngegenang setaun sekali / dua kaliL L)
Kami pun bergumul dan banyak mencari informasi tambahan soal kondisi rumah itu. Dan akhirnya kami putuskan untuk membelinya. Kami cari info soal KPR dan mulai approach beberapa bank untuk appraisal rumah seken. Dari Bank2 yang di survey, akhirnya Bank Pan** yang jadi pilihan karena appraisalnya tinggi (jadi DP rendah) dan orang2nnya saat itu cukup helpful, termasuk untuk urusan notaris. Oh ya.. walopun DP rendah, saat itu kami pun blm punya uang sebanyak itu.. hehehe.. akhirnya cari pinjeman deh sana sini, ke keluarga dan ada juga teman, tapi ini dengan keyakinan bahwa pada bulan kesekian akan kami bayar waktu uang2 THR, bonus dll turun.. see jadi bukan kita gak punya duit, tp duitnya blm dikasi ama kantor.. hehehe.. ngeleeees. Puji Tuhan, keluarga support jadi dana ngalir sedikit2.. teman pun percaya.. Thanks u guys J
Oh ya sebenarnya ada fasilitas pinjaman perumahan dari kantor suami, tetapi pada tahun tersebut kami belum entitled, sehingga mau gak mau mengajukan ke Bank, tetapi kami optimis akan dapat pinjaman sehingga tahun berikutnya pinjaman Bank ini bisa di take over.
Sebelum akad kredit dengan bank  (Feb 2010) kami memastikan ke pemilik rumah bahwa yang mengontrak di rumah tersebut sudah mengetahui adanya pengalihan kepemilikan rumah dan bersedia untuk pindah.  Namun ternyata hal itu tidak mudah, karena para pengontrak rumah ternyata kurangmenepati janjinya untuk segera pindah dengan alasan mereka pun akan segera dimutasi oleh kantor pada beberapa bulan ke depan sehinga tanggung bila ingin pindah kontrakan.  Kami pun bersabar dan menyepakati untuk pengunduran serah terima selama 3 bulan. Namun ternyata pada bulan yang disepakati para pengontrak meminta dimundurkan lagi dengan alasan surat pemindah tugasan mereka belum keluar.  Susah sekali bersabar kala itu karena kami suah tidak betah di rumah kontrakan lama, ditambah saat itu saya sedang hamil mengginjak 6 bulan, terbayang bila sudah hamil lebih besar dan harus pindahan.  Akhirnya setelah kami melalui negosiasi pada July 2010 kami pun dapat lampu hijau untuk pindah. Sebelum pindah rumah tersebut kami cat luar dalam dengan warna baru, serta kami memesan korden –korden untuk mempercantik rumah. Keseluruhan biaya cat menggunakan cat Mowilex 10 jt (sudah plus jasa tukang),  sedangkan korden dari Anggun Dekor 4 jt untuk seluruh rumah. Harga yang kata orang.. murah untuk ukuran Balikpapan. Akhirnya di bulan Aug 2010 kami pindah… yippie.  Setelah pindah baru kami melengkapi perabotan dengan Meja Makan, Sofa Bed dan Rak Sepatu.. secara bertahap tentunya.
Rumah tersebut sudah sangat layak huni, hanya ada beberapa hal yang kurang seperti ;garasi yang bocor, kamar mandi kurang luas, tidak ada gudang dan ruang setrika yang permanen. Kami memutuskan untuk renovasi setelah mendapat pinjaman kantor.
Puji Tuhan pada awal 2011, akhirnya kami entitled atas pinjaman kantor, sehingga kami pun memutuskan untuk menghubungi arsitek untuk membuat masterplan rumah idaman kami. Huh sebenernya kan punya adik arsitek.. tp doski sibyuuuk sihhh L. 
Masterplannya adalah dengan menambah bangunan di belakang rumah menjadi 2 lantai, yang terdiri dari kamar atas, ruang cuci setrika dan gudang, kamar pembantu dan kamar mandi pembantu, serta ruang tendon dan jemuran diatas. Sedangkan untuk rumah utama, perluasan kamar mandi utama dan pembuatan ruang kerja yang menghadap taman samping.  Pembuatan ruang kerja ini nantinya akan menggusur existing kamar pembantu.  Memang untuk rumah Utama tidak akan kami bongkar banyak-banyak, karena kami tak ingin terganggu dengan renovasi di rumah utama, dan pastinya untuk menghemat dong. Prinsip kami adalah rumah yang nyaman, dengan ruang-ruang fungsional.   Masterplan ini memang tidak untuk sekali tahap pembangunan karena pasti mahal bok.. ternyata bener euuuy biayanya bikin ternganga ngangaaaaa… hampir harga 1 rumah baru L.. Maka diputuskanlah.. hanya sedikit dulu renovasinya, hal-hal yang paling penting aja dulu.  Kami survey sana sini akhirnya mendapat kontraktor dengan harga yang menurut kami wajar (alias bisa ditawar :D) . Untuk pembuatan gudang, ruang cuci dan setrika, dengan atap cor coran (pesiapan kamar atas nantinya),  garasi dengan atap onduline, renovasi listrik dan pintu, serta  pembuatan taman depan belakang plus conblock belakang seluruhnya seharga sekitar seperlima dari total biaya. Maharani siiih booooo’.. tapi itu udah ditawar dan kata orang-orang disini gak mahal..
Well, anyway.. ya sud terima aja disini apa-apa mahal, makanya ada yang namanya tunjangan kemahalan dari kantor. Overall kita puas dengan hasilnya dan jadi makin betah di rumah..














1 comment:

  1. Salam kenal,kbetulan ILagi nyari2 di google ttg rumah buat pasangan muda ( kbtulan saya jg di bpp) dan ktmu blog ini, rumahnya asri bgt mba, smoga saya bisa dpt rumah yg gtu jg, review donk mba klo ada wktu ttg perumahan di bpp sekaligus toko2 peralatan rumah tangga yg bgs n ramah dhn isi kntong, secara di bpp serba mahal hehee, anyway thanks mba :)

    ReplyDelete