Family 3

Family 3
Just The Four of Us

Saturday, February 4, 2012

Anak Gue Kurus = Tidak Sehat ??



Galau adalah ketika anak kita dibilang kurus...
Really, emang kenapa kalau kurus? emang nya di dunia ini semua harus sama ya? kalau anak harus gendut, kalau udah dewasa harus kurus, putih dll..

Well, sebenernya secara logika, semua orang pasti tau bahwa manusia ya macam-macam bentuknya.. ada Gene Pool istilah kerennya.. my gene is different from your gene..

Tapi ketika menyangkut anak, memang ada standar tersendiri. Anak masih bertumbuh, apalagi di usia 0-2 th yang merupakan golden period.. wajar jika banyak orang tua yang sangan concern terhadap masalah BB ini. Tenaga kesehatan pun concern soal ini.

Namun kita pun harus menjadi smart parents.. pertumbuhan bukan hanya BB aja bo' ... ada juga tinggi badan, dan yang gak kalah penting adalah lingkar kepala seorang anak.

Yang menjadi pedoman orang tua dalam mementukan ideal tidak nya parameter2 pertumbuhan tersebut adalah biasanya Growth Chart. Nah ini penting bahwa kita menggunakan acuan growth chart yang dan untuk anak asi biasanya menggunakan growth chart dari WHO . Ada juga growth chart dari CDC, tapi saya pernah baca kalau yang dari CDC dulu itu acuannya adalah kebanyakan anak non asi, jadi kurvanya sedikit berbeda.

Cara membaca growth chart juga gak sembarangan lho.. ada banyak garis-garis persentilnya, dengan berbagai warna. Ada hijau , kuning dan merah. Mirip lampu lalu lintas lah. Warna hijau untuk persentil 50.. yang artinya kalau anak kita terletak di persentil tersebut bahwa beratnya adalah berat rata-rata anak- anak pada umur tertentu.

http://www.who.int/childgrowth/standards/cht_wfa_girls_p_6_2.pdf

Gimana dengan anak saya.. weleh-weleh.. ternyata dia di bawah persentil 50... jrenggggk... Dia diantara kuning dan merah.
Kurus memang.. Gak normal kah dia? gak sehat kah dia? Apa yarg harus saya lakukan biar dia bisa di persentil 50 ya?
Makannya selalu bervariasi kok, semua di makan.. so far, Puji Tuhan.. belum ada alergi apa2. Setiap habis makan perutnya buncit, pupnya pun banyak #maaf#.. Bukannya ini tanda makannya banyak? Mungkin kebanyakan terbakar jadi enargi soalnya aktif banget tuh anaknya.. gen kurus gimana? dulu ayahnya pun kurus banget pas kecil.

Terus terang hal ini bener2 sempat mengganggu saya.. bagaimana caranya saya bisa naikin BB anak saya.. tetap dengan prinsip No Sufor. Jadilah saya waktu itu sekalian nemani dinas suami, rela ke Jakarta hanya untuk berkunjung ke DSA di Jakarta.. yang konon kabarnya bagus :)

Apa kata DSA Jakarta itu? hmmmm agak mengecewakan.. dia bilang anak saya dengan BB di persentil antara kuning merah itu bisa masuk kategori Gizi Kurang.. whaaaattttt??? Dan gen kurus hanya berlaku ketika anak sudah 3taun. Kurang dari 3 th maka garis hijau (ideal kata dia) harus dikejar.

Kata suami saya: "Menghina nih.. anak karyawan migas dibilang gizi kurang".. grrrrrhh..wkwkwkw

Anyway kemudian dsa memberi kami tips mengenai porsi makan ideal anak kami, untuk anak usia 11 bln waktu itu  makan nasi 3kali @200cc, porsi daging dan sayur diperhatikan. Snack dan buah juga di beri masukan oleh dokter. Sedangkan biasanya waktu itu makan nasi 2 x, dan sarapan oatmeal.
Beliau juga memberi kan persektif bahwa ada kemungkinan anak kami adb (anemia defisiensi besi )atau kena infeksi saluran kemih (isk) sehingga BB nya susah naik. Dan kami diberi rujukan untuk test lab.

Kami menerima masukannya mengenai pemberian porsi makan yang ditingkatkan.. tapi untuk cek lab nanti dulu. Memang anak kami kurus, tapi makannya cukup banyak dan bervariasi. Susu juga gak terlalu banyak.. dimana susu kan justru menghambat penyerapan zat besi. Jadi untuk opsi lab kami tunda dulu cari second opinion.. Prinsip saya, untuk apa intervensi medis kalau belum perlu. kami amati dulu saja perkembangan anak kami dengan porsi makan ditambah.

Di Balikpapan akhirnya mencari second opinion ke DSA langganan dan ternyata dokter memang mengamini mengenai porsi makan dan kemungkinan adanya adb dan isk, namun menurutnya.. tidak urgent. Karena tinggi badan dan lingkar kepala baik . Anaknya aktif, dan walaupun sedikit BB tetap naik tiap bulan. Yang menjadi warning adalah bila BB turun atau susah sekali naik. Kalau menurut DSA yang ini, gen kurus udah berlaku..

Bebekal itu semua saya pun mencari informasi lagi di Internet dan akhirnya menemukan beberapa artikel mengenai kurva pertumbuhan:

 http://aimi-asi.org/2007/10/cara-membaca-grafik-pertumbuhan-yang-tepat/
http://kultwit.aimi-asi.org/2011/01/berat-badan-bayi/
http://www.ayahasi.org/2011/11/asi-dan-berat-badan.html

Ternyata menurut yang saya baca.. BB ideal tidak berarti sang anak harus ada di garis hijau. Yang penting ia bertumbuh sesuai kurvanya.. kalau memang kuning ya dijaga kuning terus, karena memang begitulah cetakannya/ gen nya. Ideal adalah sesuai kurvanya.. bisa kuning, bisa hijau. Jangan hanya terpatok angka-angka saja.


Anak akan menyesuaikan diri dengan gen nya, anak yang terlahir gendut tapi sebenarnya gennya kurus, maka pada suatu waktu akan menyesuaikan diri dengan kurvanya.

Ini membuat saya lega.. bukan berarti saya leha-leha gak berusaha menaikkan BB, tapi saya tetap berusaha semaksimal saya, tapi tidak menjadi terlalu galau.. dan kalau ada yang komentar soal BB anak saya, ya saya jawab aja sebisanya.. yang penting deep down in my heart saya gak galau lagi.
Setiap bulan saya rajin ngeplot BB anak di GC ini agar selalu update sama pertumbuhannya.

Jadi sorry yah bu dokter Jakarta.. masukan positif saya terima tapi soal gizi kurang dan ideal itu harus hijau saya kurang terima.. Anak saya kuning tapi ideal aja kok. Anak saya makan 3 kali sehari, banyak makannya.. kalau gak habis istrahat dulu trus baru 30 menit kemudian ngabisin lagi. Memang makannya masih digendong, or jalan2.. itu PR saya. Makan buah rutin ada, snack ada. ASI dan ASIP masih dong.. kalo kurang tambahin susu UHT .

Soal lab-lab an nanti aja ya..

I love u baby.. just the way u are.. perfect..

2 comments:

  1. Terus ambil langkah apa ? Apakah makannya diperbanyak ? Anak saya kalo ngga cocok ndak mau makan .... ama kue juga ngga terlalu suka..ada saran ?

    ReplyDelete
  2. Terimksih sharingnya....krn sy skrg jg mengalami kegalauan krn bb anak yg seret. Bagaimana dg si kakak skrg bun?

    ReplyDelete