Family 3

Family 3
Just The Four of Us

Monday, August 20, 2012

K.E.C.A.P.

[Kecap_kecap.jpg]



Yes... anda tidak salah. Si hitam nan kental dan manis ini ternyata sudah jadi barang yang wajib ada di meja makan keluarga kami dari generasi ke generasi. Dulu semasa tinggal di Papua, orang tuaku sering mengolah masakan berbahan dasar kecap, sebut saja: ayam kecap, mie goreng, daging sapi semur, tumis kecap sayur kangkung dan sayuran lainnya, termasuk babi kecap dan swike kecap. Dulu, saat aku dan orang tuaku masih di Papua, bila mudik ke rumah Eyang di Solo, menyantap nasi putih panas dengan kecap dan krupuk terasa maknyuszz....

Kecintaanku pada kecap ternyata melekat kuat. Saat merantau untuk kuliah di Depok, makan di Warteg tidak boleh melupakan "cairan hitam manis" ini. Sampai-sampai, makan di rumah makan Padang pun, menu-nya aku kecapi. Tentu saja hal ini jadi bahan tertawaan teman-temanku saat itu.

Istriku, Sisca, cukup happy saat tahu bahwa untuk memuaskan selera makanku tidak perlu yang aneh-aneh, cukup dengan K.E.C.A.P. Buat para suami yang hobi sambal, tentunya para istri harus pandai menyediakan berbagai varian sambal, dimana butuh keahlian nguleg, plus sakit kepala bila harga cabe naik. Sisca jadi banyak belajar menu-menu masakan berbahan kecap (tidak ketinggalan membuat Babi Kecap), dan sekarang ini kemampuan memasaknya nyaris menyamai Farah Quinn (lebay.com-red.). Di rumah kami, lebih populer istilah "cocol kecap" dari pada "cocol sambal". Saking jarangnya mengolah Sambal, asisten rumah tangga kami complain karena standar pedasnya mengalami degradasi. Itulah sebabnya kecap tidak pernah kosong dari meja makan kami.

Beberapa waktu lalu, Asisten kami memberitahukan tentang kebiasaan makan baru Putri kami, Thania (20 bulan). Kebiasaan baru ini wajib dipenuhi, dan itu adalah stimulus untuk memperlancar proses makannya. Apakah itu?? Tambahkan 1 tetes kecap manis di tiap sendok makannya!! Yup... pembaca, anda tidak salah... K.E.C.A.P...  Apapun menu makanannya, bila terlupa meneteskan kecap, maka Thania akan meminta dengan ejaannya yang belum jelas, "keca' " (sambil menunjuk ke botol kecap manis di meja makan). Bagaimana kalau makanannya sudah mengandung kecap?? Tetap saja, Thania harus diyakinkan bahwa di setiap sendoknya ada setetes kecap manis (cukup setetes, tidak lebih, tidak kurang).

Well.... sekarang anda tau dari mana menurunnya selera kecap Thania, yup dari Ayahnya... Ternyata, kecap adalah warisan bangsa ini dari generasi ke generasi.... The End... (JAW) 



No comments:

Post a Comment